Selasa, Desember 01, 2009

Desember, Dulu Dan Sekarang...

Karena membaca status facebook salah seorang sahabatku tentang kenangan masa kecilnya di setiap bulan Desember, serentak ingatanku juga melayang kembali ke salah satu moment masa kecilku di Lampung, kota kelahiranku.

Aku sangat menyukai suasana di bulan Desember. Bulan Desember selalu aku nanti dengan penuh keceriaan, karena identik dengan suasana natal dan liburan sekolah. Suasana bernuansa natal bercampur kebahagiaan karena kami sekeluarga dapat berkumpul kembali, dikarenakan pada waktu-waktu biasa, kedua orang tuaku sibuk dengan kegiatan kantornya dan kakak-kakakku berada di lain kota guna meneruskan studynya.

Kesibukan mempersiapkan hari natal sudah dimulai pada awal-awal bulan Desember. Dimulai dengan membuka kardus besar berdebu dari gudang, tempat menyimpan pohon natal dan pernak-perniknya. Batang-batang pohon natal tersebut akan kami cuci dulu dengan air sabun, setelah dikeringkan biasanya aku yang akan mengelompokkan batang-batang itu berdasarkan ukurannya, dari yang paling besar ke yang paling kecil. Papi dan mami biasanya sibuk mengecek kabel lampu-lampu natal, mengganti lampu yang sudah rusak dengan yang baru. Setelah itu kami akan mulai menghiasnya bersama-sama. Tak lupa sentuhan akhir, cabikan kapas di beberapa bagian, sehingga seolah pohon natal diselimuti salju. Biasanya sebelum tidur malam, saat lampu di ruang tengah sudah dimatikan, aku selalu menyempatkan diri memandang pohon natal yang berkedap-kedip indah.

Teringat masa-masa memilih kartu natal dengan berbagai gambar yang lucu-lucu, membuat list teman-teman dan kerabat yang hendak dikirimi ucapan selamat, menulisi kartu satu demi satu, menempeli perangko, dan memasukkannya ke kotak pos. Jadi membandingkan dengan masa-masa sekarang, dimana ucapan selamat natal hanya dikirim lewat sms. Praktis memang, tapi sungguh mengurangi 'feel'nya.

Mami juga kembali membuka-buka kumpulan resep, dan menu kue wajib setiap bulan natal kembali dibuat. Kue nastar, kue lidah kucing, kue semprit, kacang bawang dan bolu chiffon cake. Terkadang aku suka menambahkan dengan uji coba resep kue baru yang sebelumnya belum pernah aku buat sama sekali, tentu saja mami selalu bertindak sebagai finishing akhir membantu penyelesaian kue-kue hasil uji cobaku. Dimana-mana mami tetaplah seorang mami, selalu membantu anak perempuannya yang mengaku punya hobi membuat kue tapi dengan kemampuan yang masih seadanya. I love you, mom!

Hari ini, hari pertama di bulan Desember. Tentu saja dengan suasana yang berbeda dengan dulu. Ketiga kakakku sudah berkeluarga, tentunya mereka sibuk menyiapkan natal dengan keluarga masing-masing. Aku tinggal bertiga dengan papi mami di rumah. Tapi saat ini pun papi sedang berkunjung ke Batam, menengok anak dan cucunya di sana. Aih, sepertinya akan menjadi bulan Desember yang sepi. Sungguh, tiba-tiba aku jadi sangat merindukan kebersamaan sewaktu aku masih kecil dulu...

It's Only Christmas - Kate Ceberano & Ronan Keating

1 komentar:

Anonim mengatakan...

indah...