Kamis, Mei 15, 2008

Ketika Semua Terasa Salah

Entah kenapa, akhir-akhir ini aku selalu merasa, semua yang aku kerjakan tidak ada yang benar, baik itu di rumah, ataupun di lingkungan kerja. Masalah sehari-hari, dari masalah yang kecil, sampai masalah yang serius, akhir-akhir ini selalu memenuhi hari-hariku. Dari masalah keluarga, masalah dengan sahabat, konflik dengan rekan kerja, ah....semuanya.

Sudah sebulan terakhir juga, sejak sembuh dari sakit tiphus, badanku tidak pernah benar-benar terasa fit. Dari sakit maag, sakit kepala, demam atau kaki yang sering tiba-tiba keram. Bahkan baru-baru ini, hampir saja aku terjatuh di kantor, karena pandangan yang tiba-tiba kunang-kunang, dikarenakan tekanan darah yang drop di bawah 100.

Kira-kira 3 hari yang lalu, jariku secara tidak sengaja terjepit pintu kamar, hingga berdarah. Pada saat yang hampir bersamaan, aku jatuh terpeleset di depan kamar mandi. Pernah dalam waktu kurang dari 2 jam, aku menumpahkan air minum di gelasku dua kali berturut-turut. Dan barusan saja, sehabis makan malam, aku memecahkan gelas. Semua memang hanya kejadian-kejadian kecil, tapi menjadi pusing kalau terlalu sering dialami.

Di tempat kerja, ada staf yang tidak kompeten yang terpaksa harus aku sudahi masa kerjanya. Di saat yang bersamaan, staf yang seharusnya menggantikan jobnya, berhalangan masuk kerja beberapa hari karena ada kerabatnya yang meninggal. Semua membuat kerjaanku semakin bertambah. Tetapi payahnya, semangat kerjaku entah menguap kemana, sama sekali tidak ada gairah untuk menyelesaikan semua pekerjaanku. Jam-jam kantor yang harusnya diisi kesibukan, akhirnya malah cuma aku isi dengan browsing dan browsing, mencari hiburan sendiri di dunia maya.

Ada yang salahkah dengan hari-hariku? Kemana perginya semangatku yang dulu? Yang biasanya selalu mensyukuri hari-hari yang ada?

Selasa, Mei 13, 2008

I Love Cats!!!

Kucing, salah satu mahluk yang imut, lucu dan pinter menghibur. Terkadang aku heran melihat orang yang tega banget menendang kucing dengan seenaknya, atau sebaliknya ketakutan ngga jelas, berteriak-teriak histeris ketika ada kucing lewat di dekatnya, seperti ada singa yang lewat saja.

Kucing itu binatang yang pintar sekali menghibur. Mereka bisa bertingkah lucu sekali saat diajak bermain. Kalo lagi kesal, biasanya aku menghibur diri dengan mengajak kucing-kucngku bermain, lucu sekali melihat mereka lari-lari mengejar tali yang aku main-mainkan. Mudah sekali mereka membuat aku tertawa saat bermain bersama mereka.

Kalau mau diperhatikan, bahkan tiap kucing juga mempunyai sifat dan kesukaan yang berbeda-beda. Aku pernah punya kucing, yang aku kasi nama si Hitam, dia ini doyannya makan es krim, dan lucunya dia juga pemilih, dia ngga suka es krim rasa coklat, tapi sukanya es krim strawberry, persis banget sama yang punyanya.

Lain lagi kucingku yang namanya si Putih, percaya atau tidak, dia senang makan buah melon. Dan dia seneng banget nyamperin kalo aku lagi duduk atau tiduran, biasanya dia pengen duduk dekat dengan wajahku, dan satu tangannya selalu berusaha menggapai wajahku, seolah-olah mengajak berbicara. Dia juga paling betah lama kalo minta dipangku. Pernah suatu saat dia pergi lama banget, sampai setengah tahun, dan pulang-pulang dalam kondisi hamil. OMG!!! Pergi satu pulang empat deh, karena dia melahirkan 3 ekor anak kucing, yang aku kasi nama Bimbi, Belang dan Blacky, triple B. Padahal sebenarnya kucing-kucing betina di rumahku selalu disuntik KB setiap 3 bulan, supaya ngga terus-terusan bertambah jumlah kucing di rumahlu.

Ada lagi yang namanya Kus-Kus. Yang satu ini, nakalnya minta ampun. Paling hobi mengeong dengan suara memelas depan pintu tertutup, jadi bikin kita ngga tega, dan akhirnya terpaksa bukain pintu buat dia, Biasanya kalo sudah dibukain pintu, dia naik ke meja komputerku, dan duduk di sebelah monitor, dan setiap tanganku gerak-gerakin mouse, pasti diterkam sama dia. Dia juga paling hobi mainan screen saver di monitorku. Pernah suatu saat aku pasang screen saver bergambar akuarium dengan ikan-ikan yang berenang ke sana kemari. Lucu sekali melihat tingkahnya, mencakar2-cakar layar monitorku. Tapi Kus-Kus ini paling ngga bisa dipangku. Dia lebih senang tidur naik ke atas lemari pakaian, atau ke atas rak bukuku.

Dari kecil aku memang sudah menyukai binatang imut satu ini. Tapi yang aku piara hanyalah kucing-kucing biasa, bukan kucing-kucing turunan. Karena aku selalu berpikir, sudah banyak yang mau memelihara kucing-kucing turunan, tapi sebaliknya hanya sedikit yang care sama kucing-kucing kampung yang banyak terlantar di pinggir-pinggir jalan. Bahkan aku sampai punya impian, ingin punya sebuah rumah khusus untuk menampung kucing-kucing jalanan. Karena aku memang paling ngga tega melihat kucing-kucing yang terlantar, apalagi kalo kucing yang masih kecil. Alhasil dari ketidaktegaanku ini, aku sering banget membawa pulang kucing ke rumah, dan orang-orang di rumahku cuma bisa geleng-geleng kepala. Sampai saat ini, aku masih punya 8 ekor kucing di rumah, dan kesemuanya kucing kampung biasa. Mereka selalu setia menjadi penghibur-penghiburku.