Selasa, Desember 15, 2009

Jutaan Bulir Air Hujan

Bayangkanlah sebuah kolam luas
Kolam itu tenang
Saking tenangnya terlihat bak kaca

Tiba-tiba hujan deras turun
Bayangkan, ada berjuta bulir air hujan yang jatuh di atas air kolam
Membuat riak
Jutaan rintik air yang terus-menerus berdatangan
Membentuk riak
Kecil-kecil memenuhi seluruh permukaan kolam

Begitulah kehidupan ini, bagai sebuah kolam raksasa
Dan manusia bagai air hujan yang berdatangan terus-menerus
Membuat riak
Riak itu adalah gambaran kehidupannya

Siapa yang peduli dengan sebuah bulir air hujan yang jatuh ke kolam
Menit sekian, detik sekian
Ada jutaan bulir air hujan lain
Bahkan dalam sekejap riak yang ditimbulkan tetes hujan barusan sudah hilang
Terlupakan, tak tercatat dalam sejarah

Siapa yang peduli dengan anak manusia
Yang lahir tahun sekian, bulan sekian, tanggal sekian, jam sekian, menit sekian, detik sekian
Ada miliaran manusia, dan bahkan dalam sekejap
Nama, wajah, dan apalah darinya segera lenyap dari muka bumi
Ada seribu kelahiran dalam setiap detik, siapa yang peduli
Itu jika engkau memandang kehidupan dari sisi yang amat negatif

Kalau engkau memahaminya dari sisi positif, maka kau akan mengerti
Ada yang peduli atas bermiliar-miliar bulir air yang membuat riak tersebut
Peduli atas riak-riak yang kau timbulkan di atas kolam
Sekecil atau sekejap apapun riak itu
Dan saat kau menyadari ada yang peduli
Maka kau akan selalu memikirkan dengan baik
Semua keputusan yang akan kau ambil

Sekecil apapun itu, setiap perbuatan kita memiliki sebab-akibat
Siklus sebab-akibat itu sudah ditentukan
Tak ada yang bisa mengubahnya, kecuali satu
Yaitu kebaikan
Kebaikan bisa mengubah takdir
Nanti engkau akan mengerti
Betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja
Telah merubah siklus sebab-akibat milikmu
Apalagi kebaikan-kebaikan yang memang dilakukan dengan sengaja

Seseorang yang memahami siklus sebab-akibat itu
Seseorang yang tahu bahwa kebaikan bisa mengubah siklusnya
Maka dia akan selalu mengisi kehidupannya dengan perbuatan baik
Mungkin semua apa yang dilakukannya terlihat sia-sia
Mungkin apa yang dilakukannya terlihat tidak ada harganya bagi orang lain,
Tapi dia tetap mengisi sebaik mungkin

Dikutip dari : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu - Tere Liye

Tidak ada komentar: