Kamis, Mei 30, 2013


Hari ini genap setahun usia anakku. My little prince yang terus bertumbuh, semakin lucu, aktif dan banyak tingkahnya yang menggemaskan.
Aku kembali teringat setahun lalu, saat-saat menjelang kelahirannya. Sehari sebelumnya aku baru saja melakukan kontrol rutin pada dokter. Semua perkembangan janin terlihat sangat baik. Dokter berkata sudah sangat dekat dengan waktu kelahiran, paling lama seminggu lagi, sambil berpesan padaku begitu terasa mulas atau ada keluar flek segera ke klinik. Keesokan paginya aku masih menjalani rutinitas jalan pagi seperti biasa, ditemani oleh suami. Sekitar jam 11 siang saat aku ke kamar mandi, ada terlihat flek kecoklatan. Mulas belum terasa sama sekali. Aku bercerita ke suamiku, dan suamiku hanya bilang, nanti sore kita ke dokter saja lagi. Sekitar jam 2 siang ketika aku ke kamar mandi lagi, kembali terdapat flek. Aku segera menelpon dokter, dan dokter berkata nanti sore ke klinik lagi untuk dicek sudah ada pembukaan atau belum.

Aku pun beristirahat siang, bangun sore segera bersiap-siap untuk kontrol lagi. Itupun tanpa membawa persiapan apa pun untuk menginap, karena aku tidak terpikir akan langsung disuruh rawat inap, sama sekali belum ada terasa mules sedikit pun. Sesampainya di klinik, pasien sudah banyak mengantri. Dokter pun agak telat datangnya. Saat dokter tiba, ketika melihatku, dia segera mendahulukanku dan mengajak aku segera masuk ke ruang prakteknya. Dan ketika diperiksa ternyata sudah pembukaan dua. Dokter langsung menyuruhku untuk segera masuk ke kamar perawatan. Sementara suamiku sempat meninggalkanku sendiri di klinik untuk mengambil persiapan menginap yang sudah aku siapkan dari beberapa minggu sebelumnya. Selama ditinggal suamiku aku asyik sendiri di kamar, menonton tv, menelpon teman, sambil berjalan mondar mandir di kamar, teringat pesan salah satu temanku, nanti kalai sudah di klinik, jangan cuma tidur-tiduran aja ya, tapi banyak jalan, biar persalinannya lebih lancar.

Sekitar pukul 8 malam, suamiku datang, sendirian. Rencana persalinan memang hanya akan ditemani suamiku, karena mamie tidak mungkin meninggalkan papie sendirian di rumah, sementara mama mertua baru akan datang dua hari kemudian, karena perkiraan kami persalinan di awal-awal bulan Juni. Suamiku menemaniku di kamar, aku masih tenang-tenang menonton acara tv, sambil sesekali bermain dengan ponselku. Sekitar pukul setengah sepuluh malam, tiba-tiba mulesku menghebat, aku segera berteriak ke suamiku untuk segera memanggilkan suster. Ketika suster datang, dicek pembukaanku sudah pembukaan 8. Langsung suster menghubungi dokter, dan menginstrukkan agar aku segera masuk ke ruang bersalin. Tidak lama kemudian dokter tiba di ruang bersalin, dan pembukaanku sudah lengkap. kurang lebih 40 menit kemudian, bayi kecilku dilahirkan. Berat 3,9 kg dan tinggi 51 cm. Tidak heran agak kepayahan saat berusaha mengeluarkannya :)

Kehidupan baruku pun dimulai. Bayi mungil yang terus bertumbuh, membuatku takjub setiap menyaksikan perkembangannya, dari mulai belajar berguling, merangkak, berinteraksi dengan sekitar. Terkadang saat dia tertidur, aku menatap wajah mungilnya, terkadang tak percaya kalau sebelumnya dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti menatap sebuah keajaiban. Sungguh aku bersyukur telah dipercayakan olehNya kepadaku, seorang bayi mungil yang begitu indah.

Kini genap setahun usianya. Selamat ulang tahun anakku, semoga selalu dalam bimbingan Tuhan, dan terus bertumbuh menjadi anak yang hebat. Mommy loves you so much :)