Selasa, April 01, 2008

Arti Sebuah Gelar Akademik

Terkadang aku heran, dengan orang yang sangat membanggakan gelar akademiknya. Apa dengan sebuah gelar, langsung bisa mengubah orang yang bodoh menjadi pintar? Bisa mengubah orang yang miskin jadi kaya? Bisa mengubah orang sedih jadi bahagia?

Aku pernah mengenal seseorang yang menyandang gelar sarjana ekonomi dari sebuah universitas swasta terkemuka di kota Bandung. Waktu itu, kita sama-sama baru masuk di lingkungan kerja yang baru. Namanya karyawan masih dalam masa training, jelas saja harus belajar semuanya dari basic, dan biasanya hanya diperbantukan dulu selama 3 bulan sebelum benar-benar memegang job yang sesungguhnya. Tapi orang ini cuma bertahan kurang dari sebulan di tempat kerja, dan pada saat mengajukan pengunduran diri, aku mendengar dia berkata "Saya ini lulusan sarjana ekonomi, masa sekarang kerja saya di sini hanya membantu pekerjaan orang lain, saya merasa kemampuan saya disia-siakan di sini". Dan yang bikin aku geli , 2 bulan kemudian dia kembali menghubungi atasanku, untuk minta diterima kerja kembali di sini. Cape deh!

Ada lagi kasus lain. Kali ini bukan main-main. Lulusan S2 salah satu universitas terkemuka di Amerika. Yang buat aku heran, kuliah di negara maju seperti Amerika dan menyandang gelar master, tidak membuat pikirannya menjadi terbuka dan kritis, tapi hanya membuatnya menjadi tinggi hati karena merasa sudah hebat dan tahu segala-galanya. Aku amati, sampai sejauh ini dia tidak pernah melakukan hal-hal yang berguna bagi kemajuan perusahaan tempat dia bekerja, tapi hanya meributkan hal-hal sepele yang seharusnya lebih pantas dihandle oleh bagian umum yang lulusan SMA, dan malahan mengeluarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru yang tidak masuk di akal. Another cape deh!

Oleh karena itu, kita jangan pernah tertipu oleh gelar akademik. Kita tetap harus jadi orang yang "open minded". Jangan pernah menganggap hanya diri kita sendiri yang hebat, hanya diri kita sendiri yang pintar, hanya karena kita telah menyandang gelar akademik yang berderet. Orang yang bisa maju adalah orang mau menerima masukan dan kritikan dari orang lain. Karena setinggi apapun pendidikan kita, yang kita harus selalu ingat adalah "Pengalaman adalah guru yang terbaik". Gelar akademik yang tidak dibarengi dengan pengalaman, sama seperti tanaman mahal tapi tidak dirawat dengan baik, sehingga akhirnya akan kering dan mati juga.

2 komentar:

Veridiana mengatakan...

Itulah kenapa jadinya banyak orang bilang, EQ lebih penting dari IQ.

boysnocry mengatakan...

...dan SQ lebih penting lg dari keduanya ;))