Jumat, April 08, 2011

From West to East

Yay, aku berhasil membuat rekor baru. Menyetir sendiri dari Bandung sampai Surabaya. Biarpun tidak bisa dibilang benar-benar sendiri, karena beriringan dengan suamiku, tetapi dengan mobil masing-masing.

Berawal dari liburan ke Bandung untuk pertama kalinya setelah menikah. Rencana ini akhirnya terealisasi setelah berbulan-bulan direncanakan. Excited? Tentu saja. Ini adalah kepulangan pertamaku setelah pindah ke kota lain sejak menikah. Perjalanan pun dimulai, dan kami membawa mobil sendiri. Bandung, here I come, home sweet home :)

Saat di Bandung, papa mertua menghubungi suamiku supaya membeli mobil second untuk dikirim ke luar pulau. Harga jual di Bandung memang lebih murah dibanding Surabaya. Saat mendengar rencana untuk menyewa supir membawa mobil kedua, aku segera berkata, "Buat apa membuang uang, biar aku saja yang membawanya" Sempat ada keraguan pada suamiku, bahkan pada diriku sendiri, karena aku belum pernah menyetir sendiri, kalaupun aku menyetir di luar kota, itu karena menggantikan suamiku saja dan biasanya hanya sebentar, itupun dengan suami mendampingi di sampingku.Tapi juga ada rasa ingin mencoba tantangan baru. Tapi akhirnya suami memperbolehkan. 

Dari rencana berangkat pagi-pagi jam 6, akhirnya kami baru keluar dari Bandung jam 9 pagi. Beriringan mobil kami melaju. Kami memilih jalur pantai Utara, karena jalan lebih mendatar dan tidak begitu banyak melewati daerah dataran tinggi. Saat menempuh jalan yang sepi di luar kota, tak jarang aku mendapat tatapan heran dari pengemudi-pengemudi yang berpapasan dengan mobil yang kukendarai. Supir wanita untuk jalur luar kota tentunya masih merupakan barang langka yang jarang ditemui :D Pukul 10 malam kami tiba di kota Semarang, menginap semalam untuk berangkat kembali keesokan harinya. Karena kelelahan, kami bangun agak siang, dan akhirnya baru check out dari hotel Quirin jam 11 siang. Perjalanan kembali dilanjutkan, dan akhirnya lewat jam 10 malam kami baru tiba di kota tujuan. 

Lelah? Tentu saja. Selain suami yang langsung mengeluarkan ultimatum, ini adalah untuk yang pertama dan terakhir, aku pun dalam hati berkata yang sama. Asyik, tapi juga membosankan. Sepanjang perjalanan tidak ada teman bicara. Setidaknya ini menambah pengalaman baru, tapi aku juga berkata dalam hati, "Cukup sekali ini dan tidak akan lagi deh" Emansipasi wanita memang perlu, tapi memang ada sebaiknya hal-hal yang dikerjakan hanya oleh laki-laki saja deh :p

Tidak ada komentar: